Tidak ada tempat untukku bercurah hati selain melalui tulisan-tulisan yang ku ketik di media-media online. Sungguh malang diriku, tiada yang mau mendengarkan curhatanku, kesedihanku dan rintihan hatiku. Aku terkadang memang lebih suka diam daripada banyak bicara, namun akupun juga berharap ada yang mau mendengarkan ceritaku.
Lufita, dahulu ketika kamu ada disampingku, tak pernah aku merasa susah ataupun sulit dalam menjalani kehidupan yang sangat berat ini. Aku selalu merasa bahagia dalam suka dan duka ketika kamu Mencintaiku. Karena itulah aku rela mengorbankan jiwa dan ragaku, bahkan aku juga sampai mengorbankan perasaanku. Karena aku Mencintaimu dan selalu merindukan belaian kasihmu.
Ilustrasi kemesraan |
0 Response to "Lufita Rana Prasantya ku Merindukan Cintamu"