Haruskah Berakhir Seperti ini Kisah Cinta Kita

Haruskah Berakhir Seperti ini Kisah Cinta Kita berdua yang telah kita jalin sekian lama, lalu untuk apa kau harus menerimaku untuk menjadi kekasihmu jika akhirnya kau akhiri kisah ini tanpa adanya satupun alasan. Aku memang bukan seorang rupawan ataupun hartawan, namun aku hanya orang sederhana yang ingin hidup bersamamu sampai akhir nyawa ini terlepas dari ragaku. Mengertikah engkau, tahukah engkau, tulusnya pengorbananku untukmu.

Aku memang bukan orang romantis yang suka mengucapkan kata cinta dan membuat puisi untukmu, kita sudah dewasa, untuk apa kata-kata? belum cukupkah pengorbanan yang ku lakukan untuk hidupmu, demi senyummu, tahukah engkau betapa beratnya menjadi diriku? sayangnya kamu tidak tahu karena aku hanya memikirkan dirimu tanpa kamu harus tahu susahnya diriku.

Rindukan dirimu

Tidak pernah aku inginkan perpisahan terjadi di antara kita, karena niatku ingin mempersuntingmu untuk menjadi ibu dari anak-anakku dan nenek dari cucu-cucuku. Aku bukan pemuda yang suka mengobral janji dan kata-kata, namun aku lebih suka mengungkapkannya melalui perbuatan. Adapun aku suka membuat puisi, bukannya aku tak mau memberikannya untumu, itu semua adalah untukmu, hanya saja aku tak berikan karena satu alasan, karena aku tak ingin kau menganggapku hanya pembual gombal yang suka merangkai kata-kata.

Kaulah segalanya dihatiku, adakah kamu mengerti? berapa kali harus ku ungkapkan kepadamu? haruskah setiap hari? mengertikah engkau akan diri ini? mungkin kamu tidak mengerti akan perasaan ini sampai kau meninggalkan aku tanpa sedikitpun alasan yang jelas tentang penyebab kau pergi. Setiap hari aku berkaca diri dan mencari apa salahku sehingga kau meninggalkan aku, namun hingga sampai sekarang sudah 4 tahun ku lalui hidup tanpamu, aku masih belum mengetahui.